Home » , , » Misteri Chemical Trails Dan Agenda Depopulasi Dunia Oleh Freemason

Misteri Chemical Trails Dan Agenda Depopulasi Dunia Oleh Freemason

Pernahkan anda melihat kelangit dan tampak awan memanjang yang terbentuk akibat kondensasi udara dingin yang secara tiba-tiba menjadi hangat akibat pembakaran mesin pesawat (contrail)...?, lalu apa korelasinya dengan agenda depopulasi dunia oleh illuminati/freemason...?, dan apa hubungannya dengan penyebaran virus Flu Burung di Indonesia yang diduga sebagai senjata biologis ciptaan Amerika dan WHO...?.

Misteri Chemical Trails Dan Agenda Depopulasi Dunia Oleh Freemason

Misteri Chemical Trails Dan Agenda Depopulasi Dunia Oleh Freemason | Kisah Akhir Jaman - Teori konspirasi ini mulai mencuat dan ramai dibicarakan pada tahun 1996 ketika Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dituduh "penyemprotan penduduk AS dengan zat misterius" dari pesawat, amun USAF membantah tuduhan tersebut.

Yang akan dibahas disini bukanlah condensation trails yang umum kita lihat (contrail), tapi zat kimia yang memang sengaja disemprotkan (chemtrail/chemical trails), seperti yang terjadi di Jakarta sejak 2007. 

Sebelum lebih jauh membahas tentang chemical trails ini, saya menyarankan kepada anda untuk tidak menerima begitu saja apa yang saya tulis, karena sepanjang saya mengumpulkan referensi, begitu banyak sumber yang memunculkan pemikirannya sendiri, karena yang namanya teori konspirasi cenderung buah dari hipotesa seseorang yang mengkalim memiliki bukti, namun bukti tersebut masih diperdebatkan berbagai pihak bukan dari fakta "REAL" yang benar-benar diakui secara gamblang oleh semua pihak.

Disini saya hanya menyajikan point yang bisa menjadi bahan pemikiran dan pandangan anda agar menambah wawasan bersama. Kita harus mengetahui tentang agenda-agenda illuminati yang mungkin saja ada hubungan dengan pembahasan kali ini agar kita bisa lebih waspada lagi.


Apa Itu Chemical Trails...?
Chemical Trails adalah zat kimia yang disemprotkan oleh pesawat yang berisi zat kimia berbahaya dan diduga sebagai senjata biologis yang berbahaya untuk kesehatan masyarakat.

Misteri Chemical Trails Dan Agenda Depopulasi Dunia Oleh Freemason

Chemtrail dipercaya mengandung zat-zat berikut ini :
  • Oksida aluminium
  • Merkuri
  • Material radio aktif
  • Barium
  • virus atau bakteri penyakit
Perbedaan antara Contrail/Condensation Trails (pembentukan awan alami akibat kondensasi udara oleh mesin pesawat) dengan Chemtrail/Chemical Trails (zat kimia yang sengaja disemprotkan) adalah constrail lebih cepat menghilang sedangkan chemtrail membutuhkan waktu yang lebih lama sebelum akhirnya lenyap.


Pandangan Skeptis Ilmuan
Namun teori konspirasi mengenai adanya penyebaran senjata bilogis ini dibantah oleh berbagai kalangan ilmuan, seperti yang dikatakan Kim Johnson dari New Mexicans for Science and Reason (NMSR)
I have viewed a number of photos purporting to be of aircraft spraying the chemical or biological material into the atmosphere. I have also discussed these letters with another scientist familiar with upper atmospheric phenomena from Sandia National Laboratory and a retired general and fighter pilot who is an Air Force Hall of Fame Member. . . . In summary, there is no evidence that these “chemtrails” are other than expected, normal contrails from jet aircraft that vary in their shapes, duration, and general presentation based on prevailing weather conditions. That is not to say that there could not be an occasional, purposeful experimental release of, say, high altitude barium for standard wind tracking experiments. There could also be other related experiments that occur from time-to-time which release agents into the atmosphere. However, not one single picture that was presented as evidence indicates other than normal contrail formation. . .
Inti dari statment Kim Johnson adalah bahwa dari beberapa gambar berbeda yang diduga sebagai chemical trails, tidak ada satupun yang aneh atau mengacu pada zat kimia yang sengaja disemprotkan, semuanya adalah constrail yang terbentuk secara alami. Masalah tersebut telah didiskusikan dengan beberapa ilmuan dibidang atmosfer dan pensiunan pilot pesawat tempur. Jika ada perbedaan pola dan lama awan menghilang, itu disebabkan oleh perbedaan ukuran, kecepatan, dan ketinggian terbang pesawat, kondisi cuaca dan kecepatan angin.

Misteri Chemical Trails Dan Agenda Depopulasi Dunia Oleh Freemason
Sempat pula beredar sebuah foto kabin pesawat yang berisikan barel-barel berisi cairan yang dituding berisikan zat kimia berbahaya yang akan disemprotkan ke udara. Namun sekali lagi, spekulasi ini dipatahkan, foto tersebut diklaim sebagai uji coba terbang pesawat boeng 747, dimana barel-barel diisi dengan air sebagai simulasi pengganti penumpang dan kargo untuk menguji pusat garavitasi pesawat ketika terbang.

Tahun 2007, Jim Marrs mengutip berita dari stasiun Louisiana sebagai bukti adanya chemical trails berbahaya dan berdasarkan uji coba barium, dikatakan bahwa tingkat barium di AS meningkat tajam dan sangat berbahaya. Namun setelah dilakukan analisa, tenyata ditemukan bukti bahwa tingkat barium masih dalam batasan normal, statement tersebut tidak benar dan diklaim sebagai penyalah gunaan alat uji coba yang kemudian beritanya di besar-besarkan.


Chemical Trails, Senjata Biologis dan Depopulasi Dunia
Misteri Chemical Trails Dan Agenda Depopulasi Dunia Oleh Freemason
Meskipun berbagai bantahan dan banyaknya berita hoax yang beredar seputar adanya upaya penyebaran zat kimia berbahaya sebagai senjata biologis oleh pihak AS, para penganut teori konspirasi tetap meyakini adanya hubungan chemical trails dengan agenda freemason yaitu "Depopulasi Penduduk Dunia".

Depopulasi dunia merupakan program jangka panjang freemason dalam upaya mengurangi populasi manusia. Tujuan freemason adalah membentuk "Tatanan Dunia Baru" dimana dunia hanya memiliki satu pemerintahan tunggal sehingga tidak ada lagi batasan antar negara dan hanya menggunakan satu mata uang untuk seluruh dunia. Bukan rahasia umum lagi bahwa sepak terjang freemason melibatkan pemerintahan Amerika dan Zionis Yahudi.

Demi sebuah pemerintahan tunggal, akan sangat sulit bila harus mengurus masyarakat dunia yang jumlahnya lebih dari 7 miliar orang. Oleh karena itu dibutuhkan depopulasi dunia sehingga nantinya penduduk dunia hanya berjumlah 500 juta orang saja. Sehingga bukan tidak mungkin penyebaran senjata biologis menggunakan chemical trails ini menjadi salah satu pilihan yang tepat.

Jerry D Gray, seorang mantan anggota angkatan udara Amerika  (USAF) dan juga aktivis anti-chemtrail yang sangat prihatin atas fonomena chemtrail ini. “Pihak asing yang ingin ‘menguasai’ negara ini tidak perlu melakukan perang yang mahal. Tetapi, cukup dengan melemahkan kesehatan penduduknya melalui zat-zat kimia”, terang Jerry.

“Kontrol populasi”, itulah sepertinya yang hendak dituju. Langkah ini merupakan bagian dari operasi intelijen depopulasi yang dijalankan oleh kelompok New World Order dengan mengadopsi skenario kaum Pagan. Kaum Pagan telah menetapkan, bahwa program depopulasi “project cloverleaf” akan digelar intens mulai Desember 2012.

Misteri Chemical Trails Dan Agenda Depopulasi Dunia Oleh Freemason


Ketika menjadi Presiden Amerika Serikat, George H.W. Bush sering melontarkan gagasan New World Order dalam banyak kesempatan. Para pengusung teori konspirasi menyebut Bush sebagai pengembang kaum pagan modern. Bersama dengan Zionis-Yahudi, Amerika Serikat akan meneruskan paganisme dunia purba.


Chemical Trails Dilangit Jakarta
Jejak-jejak kimia (chemical trails/chemtrails) yang disemprotkan pesawat asing itu berisi aerosol bermuatan virus maut. Chemtrails disemprotkan di atas langit Jakarta untuk “mempersiapkan” warga Jakarta dan sekitarnya “menerima” virus flu burung (H5N1) yang telah dimodifikasi.

Sinyaleman adanya penyemprotan chemtrails (jejak-jejak kimia) juga ada di langit Jakarta sejak tahun 2009 dan melalui pesawat tangker jet milik USAF mengarah pada sejumlah bukti awal.

Beberapa hari setelah penyemprotan chemtrail terakhir (Agustus sampai September 2010), jumlah pasien dengan keluhan infeksi pernafasan di Jakarta melonjak naik hingga 400 persen.

Misteri Chemical Trails Dan Agenda Depopulasi Dunia Oleh Freemason
Pada Maret 2009, operasi intelijen di langit Jakarta dengan menggunakan sebaran chemtrails juga pernah terjadi. Saat itu, chemtrails disemprotkan di atas langit Jakarta juga melalui pesawat USAF adalah untuk “mempersiapkan” warga Jakarta dan sekitarnya “menerima” virus flu burung (H5N1) yang telah dimodifikasi.

Namun karena aliran angin pada saat itu adalah angin timur yang menuju ke arah barat laut, angin diatas Jakarta tersapu hingga ke arah Singapura. Kemudian tak berapa lama ditemukan kasus dan korban (victim) dari kasus flu burung (H5N1) di Singapura.


Dampak-Dampak Yang Ditimbulkan
Penyemprotan chemtrails melalui pesawat, selama ini dianggap sebagai upaya menurunkan daya tahan tubuh manusia, atau bahkan menyebarkan penyakit-penyakit berbahaya.

Chemtrails bisa ditumpangi virus-virus atau zat-zat berbahaya. Misalnya, bromium yang dicampur dengan virus influenza. Penyebaran zat-zat kimia berbahaya sudah tentu berpotensi jangka panjang untuk melumpuhkan SDM Indonesia. Operasi depopulasi ini, juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk dengan obat-obatan kimia dari luar.

Misteri Chemical Trails Dan Agenda Depopulasi Dunia Oleh Freemason
Dengan demikian secara ekonomi, industri farmasi luar akan bisa eksis dan semakin berkembang. Kecurigaan terhadap hal ini sempat diungkapkan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari. [Lihat posting yang berjudul : Menguak Konspirasi Jahat AS Dan WHO Dibalik Penyebaran Senjata Biologis Flu Burung (H5N1)]

Tidak itu saja, melalui kehidupan sosial, generasi muda bangsa juga mendapat ancaman besar pelemahan “senjata biologi” non negara. Mereka diserang dengan zat-zat adiktif berbahaya, narkoba. Transaksi yang terjadi di Indonesia sungguh fantastis, 800 miliar perhari atau 292 triliun

Ironisnya, regulasi kebijakan terkait sektor kesehatan juga terindikasi ada intervensi asing, adanya liberalisasi.

UU kesehatan yang baru, nomor 36 tahun 2009 banyak memunculkan permasalahan antara pasien dan rumah sakit. Apalagi persoalannya, kalau bukan karena biaya mahal, salah satunya terkait dengan harga obat-obatan dari luar.

Sejalan dengan itu, Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, justru mendorong adanya liberalisasi farmasi di Indonesia. Penyebaran zat-zat kimia berbahaya sudah tentu berpotensi jangka panjang untuk melumpuhkan SDM Indonesia. Operasi depopulasi ini, juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk dengan obat-obatan kimia dari luar.


Bagaimana pendapat anda, percaya atau justru skeptis dengan teori konspirasi yang ada..?, kesimpulan ada ditangan anda, karena disini saya hanya menyampaikan point dari beberapa sudut pandang yang berbeda..

0 komentar:

Posting Komentar

Aturan Berkomentar
1. Silakan Berkomentar Dengan Baik Dan Sopan.
2. Komentar Sesuai Topik Artikel
3. Mohon Untuk Tidak Mencantumkan Link Aktif Pada Komentar, Karena Blog Ini Akan Menon-Aktifkan Link Tersebut Secara Otomatis.
4. Mohon Untuk Tidak Promosi Produk Disini (Dianggap Spam).
5. Bila Komentar Tidak Sesuai Aturan Diatas Maka Komentar Akan Saya Hapus.

Spam = Delete...!!
Promosi = Spam = Delete...!!